Senin, 01 Maret 2010

LIFE IS GOOD...aahh sapa Bilang ?


Hidup itu indah? Mungkin buatmu.

Apakah kau akan tetap mengatakan bahwa hidup itu indah, seandainya lobang vagina anak perempuanmu disodoki oleh lelaki cabul setiap malam? Atau istrimu? Atau dirimu sendiri?

Kau bicara tentang hikmah? Lalu mengapa kau tidak memohon agar kau hidup sebagai mereka, agar hidupmu lebih berhikmah lagi?

Atau kau berpikir bahwa itu sudah nasib? Maka kukatakan padamu, suatu saat pedang nasib akan berbalik arah dan menghancurkan hidupmu.

Kau tinggal menunggu.

***

[ http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1277&PHP\SESSID=4b3eedd4d94659fd4871233a7c933777 ]

21 Ribu Anak Jadi Pelacur
* 4,18 Juta Putus Sekolah dan Jadi Pekerja

Oleh admin padek 1
Selasa, 14-Juni-2005, 10:36:22

Jakarta, Padek-Benar-benar mengejutkan. Ini data terbaru dari hasil penelitian ILO (Organisasi Buruh Internasional) yang disiarkan, kemarin. Sekitar 4,18 juta anak usia sekolah di Indonesia putus sekolah dan menjadi pekerja anak.

Jumlah itu 19 persen dari total populasi penduduk Indonesia berusia di bawah 15 tahun. Lalu, yang lebih memiriskan, 21 ribu anak di bawah usia 18 tahun di lima provinsi di Pulau Jawa terlibat dalam bisnis seks komersial. Jadi pelacur.

Sayangnya, ILO tidak memiliki data nasional tentang anak-anak yang dilacurkan. Meski demikian, data yang diperoleh ILO dari pihak ketiga secara nasional menunjukkan, jumlah anak yang terjebak di bisnis prostitusi sekitar 180 ribu jiwa.

"Jumlah pekerja seks yang berusia di bawah 18 tahun diperkirakan 180 ribu orang atau sekitar 30 persen dari jumlah pekerja seks yang diperkirakan sekitar 600 ribu," jelas Manajer Program Kampanye ILO Arum Ratnawati kepada wartawan di Jakarta kemarin. Menurut ILO, jumlah pekerja seks anak di tiga kota besar di Jawa menunjukkan peningkatan signifikan pada akhir 2004.

Di Semarang, 975 orang di antara 1.155 pekerja seks adalah anak-anak. Di Surabaya, di antara 8.440 pekerja seks, ditemukan 2.329 anak. Dan, di Jogjakarta, 104 orang di antara 575 pekerja seks adalah anak-anak.

Untuk mengeliminasi peningkatan jumlah pekerja anak, termasuk yang bekerja di industri prostitusi, ILO meminta agar pemerintah Indonesia berkomitmen mematuhi Konvensi ILO Nomor 182/2000 yang telah diratifikasi. ''Komitmen politik pemerintah yang terpenting adalah mengeliminasi pekerja anak,'' tegasnya.

Menurut Arum, Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan jumlah anak putus sekolah yang terbesar di Indonesia. Penelitian ILO menunjukkan, angka anak putus sekolah berbanding lurus dengan tingkat pendidikan, tingkat kesadaran pentingnya pendidikan dasar, serta derajat kemiskinan di kalangan orang tua. "Sekitar 39 persen orang tua di Sulawesi Selatan masih berpikiran bahwa pendidikan dasar hanya sampai sekolah dasar (SD)," ungkapnya.

Direktur Eksekutif ILO Kari Tapiola menyatakan, 2.560.634 anak berusia 10-17 tahun bekerja di berbagai sektor. Jumlah itu cukup besar karena berkisar tujuh persen dari total angkatan kerja di Indonesia. "Sebagian di antaranya melakukan lima jenis pekerjaan terburuk bagi anak. Yaitu, pekerjaan di anjungan lepas pantai dan penyelaman di air dalam, pelacuran, pekerja tambang, industri alas kaki, serta narkotika dan psikotropika," jelasnya. (noe/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar